Turut Serta Dalam Upaya Penanganan Stunting Di Kabupaten Tuban, PRPP Gandeng Persagi Sosialisasi Ke Masyarakat
Tuban, 29 April 2024 - Tidak dapat dipungkiri bahwa permasalahan stunting masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia 2022 dari Kementerian Kesehatan RI, angka stunting nasional mencapai 21,6% dengan Provinsi Jawa Timur mencapai 19,2%. Khusus untuk Kabupaten Tuban sendiri, angka stunting pada periode yang sama tercatat mencapai 24,9% dimana angka tersebut di atas rata-rata angka stunting nasional dan Provinsi Jawa Timur. Menghadapi hal tersebut Pemerintah Tuban sendiri mencanangkan penurunan angka stunting secara bertahap menjadi 17% di tahun 2023 dan 14% di tahun 2024 yang tentu saja memerlukan dukungan dan sinergi seluruh pihak terkait untuk memastikan terpenuhinya target tersebut.
Mengambil momen Hari Kartini, PRPP bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Tuban menginisasi Program Cantik Di Hati (Cara PRPP Ikut Mengembangkan Masyarakat Sehat Sejati) dalam bentuk Seminar Kesehatan Pencegahan Stunting sebagai upaya peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya perempuan di desa sekitar area Proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, sekaligus upaya mendukung Pemerintah Kabupaten Tuban terkait program penurunan angka stunting.
Pada kegiatan kali ini, tim Persagi menyampaikan pentingnya asupan makanan bergizi bagi anak-anak dengan menggunakan bahan makanan yang tersedia di lingkungan sekitar masyarakat serta praktik membuat makanan bergizi serta menarik selera anak-anak. Selain itu PRPP juga turut mendistribusikan paket bahan makanan sehat kepada seluruh peserta agar materi pelatihan ini dapat dipraktikkan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan keluarga.
Desa Mentoso di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban mendapatkan kesempatan pertama implementasi program ini yang diselenggarakan pada Senin (29/04/2024). Bertempat di Balai Desa Mentoso total 77 peserta antusias menyimak materi yang dipaparkan.
“Perempuan adalah pembawa peradaban, maksudnya yaitu pembentukan peradaban manusia dimulai dari Ibu dimana pendidikan pertama anak-anak berasal dari Ibu” buka Yuli Witantra dari Corporate Affairs PRPP dalam sambutannya yang menyitir salah satu kutipan R.A Kartini.
Yuli menjelaskan lebih lanjut bahwa penting sekali bagi perempuan atau Ibu memiliki pengetahuan yang luas karena dari Ibu lah pendidikan pertama yang membentuk peradaban manusia dan akan berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara.
“Alhamdulillah acara di Mentoso ini merupakan lokasi pertama implementasi kegiatan, nantinya kami juga akan menyelenggarakan kegiatan serupa di desa sekitar area Proyek GRR Tuban lain, baik di Wadung, Sumurgeneng, Rawasan, Beji dan Kaliuntu. Dan tentunya kami juga berkomitmen untuk dapat terus menyelenggarakan program peningkatan kesehatan masyarakat lainnya di masa mendatang.” Tutup Yuli.
Selain dihadiri oleh kaum perempuan warga Desa Mentoso dan perangkat Desa Mentoso, kegiatan ini juga dihadiri oleh Esti Surahmi, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Bencana (P2KB) Kabupaten Tuban serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan antara lain Camat Jenu, Yoeliani Endang Poerwati, Kapolsek Jenu, Iptu, Wakhid Nurcahyo.
Yoeliani Endang Poerwati, Camat Jenu, mengapresasi inisiasi program ini yang dinilai sejalan dengan program Kecamatan Jenu dalam penanganan stunting. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain tim percepatan penanganan stunting serta pelayanan satu atap antara Puskesmas Jenu dan KUA terkait edukasi kesehatan terhadap warga yang akan menikah. Program Cantik Di Hati ini, terang Yoeliani, merupakan wujud perhatian dan penyemangat kepada para Ibu untuk dapat menjalankan peran, tugas, dan fungsi sebagai ibu seutuhnya dalam keluarga.
Hal senada disampaikan oleh Esti Surahmi, Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban dalam sambutannya.
“Program Cantik Di Hati ini merupakan program yang baik dimana inovasi ini membuat semuanya terbuka, banyak hal yang harus kita perhatikan terkait kesehatan masyarakat, meskipun penanganan stunting tetap menjadi prioritas.” terang Esti.
Pelaksanaan seminar kesehatan ini merupakan salah satu wujud komitmen dukungan perusahaan dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) khususnya terkait TPB nomor 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera.