Pertamina Rosneft Salurkan Bantuan kepada 295 Santri di Tuban
Tuban, 26 April 2021 — Mengisi bulan suci Ramadan, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) memberikan bantuan kepada beberapa pondok pesantren di Tuban sebagai bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perseroan, khususnya bagi pendidikan ahlak dan agama. Pemberian bantuan ditujukan bagi 295 santriwan dan santriwati di tiga pondok pesantren (ponpes), yakni Ponpes Al-Husain, Ponpes Qolbin Salim, dan Ponpes Mansyaul Huda 02. Penyerahan yang merupakan rangkaian program Safari Ramadan 1422 H ini dilakukan pada tanggal 8 dan 9 April lalu.
Corporate Affairs PRPP Yuli Wahyu Witantra menjelaskan pemberian bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian perseroan di bidang pendidikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban. "Kami berharap penyerahan bantuan kepada total 295 anak ini dapat dimanfaatkan dan dinikmati selama mengikuti jenjang pendidikan. Kami juga berharap semoga perjuangan utnuk mewujudkan kemandirian energi nasioal diberikan kelancaran serta keberkahan,” ungkap Yuli.
Perseroan menilai ponpes perlu mendapatkan dukungan mengingat posisinya yang penting sebagai lembaga pendidikan akhlak dan keilmuan yang setara dengan pendidikan formal. Pesantren juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi umat, dengan jumlah komunitas santri yang mencapai 18,49 juta di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung pengembangan pesantren tanah air, dengan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Mengutip Kementerian Agama, pemerintah berkomitmen mendukung ponpes dengan memberikan bantuan senilai Rp 2,6 triliun kepada 209.449 ponpes mulai 2020 hingga 2024.
Pertamina Rosneft merupakan pelaksana proyek GRR Tuban yang berdiri di atas lahan seluas 1.050 hektare dengan rincian 821 hektare lahan darat dan sisanya lahan reklamasi laut. Saat ini perseroan tengah melakukan desain rinci (Front End Engineering Design/FEED) bersama Spanish Tecnicas Reunidas SA yang ditargetkan selesai dalam 12 bulan ke depan. Kilang yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut ditargetkan beroperasi pada 2026. Penyerapan tenaga kerja diperkirakan kurang lebih 27.000 orang pada saat konstruksi proyek dan 2.500 tenaga kerja setelah proyek beroperasi.